portalbangsa.id, Pembangunan command center, data center dan bandwidth Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim sejatinya kini bisa dinikmati bersama, namun hasil dari proyek yang menelan dana Rp 20 miliar lebih di 2022 tersebut hingga kini belum jelas progresnya.
Atas hal ini Anggota DPRD Kaltim, Sutomo Jabir ikut angkat bicara. “Tahun lalu kita adakan command center, data center Dinas Pendidikan dengan anggaran Rp 20 miliar lebih, yang pastinya harus beroperasi. Tapi sampai hari ini belum ada memberikan manfaat apa-apa,” ujarnya.
Jika hanya sedemikian hasilnya akan lebih baik jika anggaran tersebut di peruntukkan bagi sejumlah sekolah yang kini menunggu bantuan Pembangunan.
“Kalau Rp 20 miliar lebih itu dipakai untuk membenahi sejumlah sekolah seperti, membenahi ruang kelas yang rusak, maka itu bisa dimanfaatkan masyarakat,” katanya.
Sutomo Jabir juga mempertanyakan respon lambat Pemprov Kaltim dalam menanggapi keluhan yang disampaikan oleh pihak sekolah yang ada di kabupaten/kota.
“Saya tidak tahu bagaimana distorsi perencanaan kita yang menurut saya tidak berorientasi pada kebutuhan masyarakat, tapi berorientasi hanya pada kebutuhan SKPD yang tidak nyambung dengan kebutuhan masyarakat,” sindirnya.
Dengan APBD Kaltim yang tinggi, sejatinya kata dia dunia pendidikan di Kaltim juga akan ikut membaik.
“Yah dibenahi lah. Malu kita APBD tinggi, tapi bidang pendidikan kita begini,” tutupnya.
Sumber : kaltimnews.co