Foto: ist
Portalbangsa.id, Jakarta – Kabar tentang maraknya praktik prostitusi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, Rahayu Saraswati, keponakan Presiden Prabowo Subianto yang juga aktif sebagai aktivis anti perdagangan orang (TPPO), membongkar fakta-fakta mengejutkan di balik bisnis seks yang menjamur di wilayah megaproyek tersebut.
“Kasus prostitusi di IKN bukan sekadar masalah moral, tapi sudah masuk kategori TPPO terstruktur,” ujar Rahayu dalam keterangannya. Ia menjelaskan bagaimana para pekerja seks komersial (PSK) ini kebanyakan direkrut dari berbagai daerah di Indonesia dengan iming-iming pekerjaan sebagai terapis spa atau pijat.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengakui memang pernah menemukan kasus serupa. “Pada bulan Ramadan lalu, kami bersama Satpol PP dan kepolisian berhasil membongkar 8 lokasi prostitusi di sekitar IKN,” jelas Basuki. Namun ia menegaskan bahwa saat ini praktik tersebut sudah tidak ada lagi, dan kabar yang beredar hanyalah informasi lama yang diulang-ulang. (*)
Fakta di lapangan ternyata tidak sesederhana itu. Data terbaru dari Bareskrim menunjukkan bahwa sepanjang Juni-Juli 2025, sedikitnya 23 PSK telah diamankan dalam operasi rutin. Yang lebih memprihatinkan, para korban mengaku sulit keluar dari lingkaran prostitusi ini.
“Silakan tanya langsung pada mereka. Kalau ada pekerjaan layak, apakah mereka mau tetap bekerja di tempat seperti itu?” kata Rahayu. “Mereka pasti merasa malu untuk mengaku pada keluarga, dan yang lebih tragis, banyak yang merasa tidak punya pilihan lain.”
Tarif yang ditawarkan bervariasi mulai dari Rp300.000 hingga Rp700.000 sekali kencan, dengan target utama para pekerja proyek dan ASN yang sudah mulai bertugas di IKN. Modus operandi yang digunakan pun semakin beragam, mulai dari penyamaran sebagai tempat pijat hingga layanan melalui aplikasi online.
Solusi yang ditawarkan Rahayu cukup jelas: penyediaan lapangan kerja yang layak.
“Ini bukan masalah sederhana. Pemerintah harus berpihak pada korban dengan menyediakan alternatif pekerjaan yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Otorita IKN berjanji akan meningkatkan pengawasan. “Kami tidak ingin citra IKN sebagai kota masa depan ternodai oleh praktik-praktik seperti ini,” tambah Basuki.
**#IKN #Prostitusi #TPPO #SketsaID**
*(Laporan lengkap tersedia di: [sketsa.id/prostitusi-ikn](https://sketsa.id/prostitusi-ikn))*

