Portalbangsa.id, Tenggarong – Teruna Dara Kutai Kartanegara (Kukar) angkatan 2010, Dwie Arum Maynina, menegaskan peran penting mereka dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) daerah. Tak hanya menjadi duta budaya, Teruna Dara aktif mempromosikan destinasi wisata dan produk lokal melalui berbagai platform.
“Terdapat program kunjungan objek wisata, khususnya di Tenggarong dan kecamatan lain. Mereka juga memposting dan memviralkan tempat wisata di media sosial untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara,” ujar Dwie, Jumat (7/6/2024).
Museum Mulawarman, bekas istana Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, menjadi salah satu fokus utama. Museum ini menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan budaya, seperti keris, mahkota, pakaian adat, dan prasasti.
“Beberapa Teruna Dara bersertifikat Himpunan Penerjemah Indonesia, sehingga bisa menjadi tour guide atau pemandu wisata. Mereka dapat menerjemahkan informasi tentang Museum Mulawarman dan kesultanan ke bahasa asing. Baru saja ada yang menemani wisatawan Jerman,” terang Dwie.
Promosi tak berhenti di pariwisata. Teruna Dara turut membantu mempromosikan ekraf lokal, terutama subsektor kuliner. Mereka menampilkan berbagai kuliner khas Kukar dan mengajak masyarakat untuk mengonsumsi produk lokal.
“Kami gencar mengajak masyarakat membeli produk lokal, seperti kerajinan tangan dari rotan, bambu, atau kayu, dan batik Kukar yang motifnya mengambil dari lambang kesultanan dan flora fauna daerah,” tutur Dwie.
Dwie berharap peran Teruna Dara dapat mendorong perkembangan pariwisata dan ekraf Kukar. Ia mengapresiasi dukungan dan fasilitas yang diberikan pemerintah daerah.
“Terima kasih atas pelatihan, bimbingan, dan sarana prasarana dari Pemda. Kami harap ada kerjasama yang baik antara Teruna Dara, pemerintah, dan pelaku usaha pariwisata dan ekraf,” pungkasnya.
Upaya Teruna Dara Kukar dalam mempromosikan wisata dan ekraf lokal patut diapresiasi. Semangat dan kreativitas mereka diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Kukar sebagai destinasi wisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah.
ADV/Dispar Kukar