portalbangsa.id, TENGGARONG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah tegas terhadap penggunaan alat setrum dalam penangkapan ikan. Sekretaris DKP Kukar, Fadly, menegaskan bahwa penggunaan alat ini tidak hanya merusak ekosistem perairan tetapi juga berdampak negatif pada kesejahteraan nelayan.
“Alat setrum ini seperti bom waktu bagi ekosistem kita,” kata Fadly.
Penggunaan alat ini mempengaruhi ikan kecil, biota laut, dan terumbu karang, yang pada akhirnya berdampak pada ekonomi jangka panjang nelayan. DKP Kukar telah melaksanakan sosialisasi intensif dan patroli rutin untuk menangani masalah ini.
“Kami ingin memastikan nelayan memahami dampak buruk dari alat setrum dan menyediakan alternatif seperti jaring insang dan pancing yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya.
Fadly mengakui bahwa mengubah kebiasaan nelayan, terutama di wilayah hulu dengan kondisi ekonomi yang sulit, memerlukan pendekatan persuasif dan dukungan program bantuan serta pelatihan.
“Kami memahami tantangan mereka, dan kami berusaha memberikan dukungan agar mereka dapat beralih ke alat tangkap yang lebih berkelanjutan.”
DKP Kukar berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam melindungi ekosistem laut dan memastikan kesejahteraan nelayan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga laut kita tetap sehat dan produktif. Dengan kerjasama semua pihak, kita bisa mencapai keseimbangan antara perlindungan lingkungan dan kesejahteraan nelayan,” tutup Fadly. (Adv/Dinas Kelautan & Perikanan Kukar)