portalbangsa.id, TENGGARONG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas benih ikan dengan memerangi praktik perkawinan sedarah (inbreeding) yang merugikan.
Kepala DKP Kukar, Muslik, menjelaskan bahwa inbreeding dapat menyebabkan masalah seperti pertumbuhan kerdil, kerentanan terhadap penyakit, dan penurunan produktivitas. “Inbreeding sering menyebabkan ikan kerdil dan tidak tahan penyakit,” ungkap Muslik.
Untuk menghindari inbreeding, Muslik menyarankan agar pembudidaya mencari induk lain dengan status F1 untuk dikawinkan dengan ikan lokal. Ia mencontohkan praktik pembenihan ikan nila yang sering mengabaikan asal-usul induk dan potensi inbreeding.
“Jika ikan sudah kecil dan tidak tumbuh besar, biasanya pembudidaya tidak mau menggunakan induk tersebut,” kata Muslik.
DKP Kukar mendorong penggunaan induk bersertifikat yang berasal dari balai pembenihan terpercaya, seperti yang ada di Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
“Benih harus berasal dari induk unggul dengan sertifikasi yang jelas,” jelas Muslik.
Ke depannya, DKP Kukar akan memaksimalkan Balai Benih Ikan (BBI) untuk menghasilkan induk unggul secara mandiri. Muslik berharap upaya ini dapat meningkatkan kualitas benih ikan di Kukar dan memenuhi kebutuhan petani serta konsumen. (Adv/Dinas Kelautan & Perikanan Kukar)