Foto: Amak Kaltim Unjuk Rasa di Kejagung RI.(ist)
Portalbangsa.id, Jakarta – Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) Kaltim kembali menggelar aksi damai untuk menyuarakan aspirasi mereka. Setelah sebelumnya berunjuk rasa di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, pada Jumat (25/7/2025), kini mereka membawa enam tuntutan ke Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jalan Panglima Polim, Jakarta. Aksi ini menjadi wujud keprihatinan mereka terhadap dugaan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Faisal Hidayat, Koordinator Lapangan AMAK Kaltim, menjelaskan bahwa pihaknya mendesak Kejagung untuk memeriksa Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim terkait sosok berinisial “H” yang diduga melakukan intervensi dalam kebijakan Pemprov Kaltim.
“Kami juga meminta pemeriksaan atas dugaan penyalahgunaan anggaran Dana Bantuan Operasional Nasional (DBON),” ungkap Faisal dengan tegas.
Tak hanya itu, AMAK Kaltim juga menyoroti program kerja Pemprov Kaltim yang diduga tidak selaras dengan visi dan misi yang telah dicanangkan. Menurut Faisal, ada indikasi motif kepentingan untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu di balik program-program tersebut. Selain itu, mereka mendesak Kejagung untuk menyelidiki dugaan manipulasi laporan pajak oleh sebuah perusahaan yang berkantor di Samarinda.
Faisal juga menekankan perlunya audit investigatif terhadap renovasi Gedung DPRD Kaltim.
“Kami minta Kejagung mengusut tuntas, mulai dari sumber anggaran hingga kontraktor yang mengerjakan proyek ini,” tegasnya. Tuntutan terakhir yang disampaikan adalah pemeriksaan serius terhadap dugaan praktik KKN yang melibatkan Pemprov Kaltim dan DPRD Kaltim.
Di Jakarta, perwakilan AMAK Kaltim diterima di Pos Pelayanan Hukum dan Penerimaan Pengaduan Masyarakat Kejagung. Mereka menyerahkan laporan resmi berupa sejumlah berkas yang mendokumentasikan dugaan praktik KKN di Kaltim. Aksi ini menunjukkan komitmen mahasiswa untuk terus mengawal isu korupsi demi terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan di Bumi Etam. (*)

